Alkana Vs Alkena: Pengertian, Perbedaan, Dan Contoh
Kimia organik, guys, bisa jadi momok buat sebagian orang, tapi sebenarnya seru banget kalau kita ngerti konsep dasarnya. Nah, salah satu konsep penting yang wajib kamu kuasai adalah tentang alkana dan alkena. Kedua senyawa hidrokarbon ini sering banget muncul dalam soal-soal ujian, jadi yuk kita bahas tuntas biar kamu makin jago!
Apa Itu Alkana?
Oke, kita mulai dari alkana. Secara sederhana, alkana adalah senyawa hidrokarbon alifatik jenuh. Bingung? Gampangnya gini, alkana itu cuma terdiri dari atom karbon (C) dan hidrogen (H) yang terikat melalui ikatan tunggal. Karena semua ikatannya tunggal, alkana disebut juga sebagai hidrokarbon jenuh. Artinya, setiap atom karbon sudah berikatan dengan jumlah atom hidrogen maksimal.
Rumus umum alkana adalah CβHββββ. Jadi, kalau ada alkana dengan 1 atom karbon (n=1), maka jumlah atom hidrogennya adalah 2(1)+2 = 4. Senyawa ini adalah metana (CHβ), gas yang sering kita dengar sebagai komponen utama gas alam. Kalau n=2, maka senyawanya adalah etana (CβHβ), dan seterusnya.
Sifat-Sifat Alkana yang Perlu Kamu Tahu
- Nonpolar: Alkana bersifat nonpolar karena perbedaan keelektronegatifan antara atom karbon dan hidrogen sangat kecil. Akibatnya, alkana tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organik seperti benzena.
- Titik Didih Rendah: Titik didih alkana relatif rendah dan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah atom karbon. Alkana dengan rantai pendek (misalnya metana dan etana) berwujud gas pada suhu ruangan, sedangkan alkana dengan rantai panjang (misalnya oktana) berwujud cair.
- Reaktivitas Rendah: Alkana relatif inert atau kurang reaktif karena ikatan C-H dan C-C cukup kuat dan sulit diputuskan. Reaksi yang umum terjadi pada alkana adalah pembakaran (reaksi dengan oksigen) menghasilkan karbon dioksida dan air.
- Kegunaan Alkana: Alkana punya banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Metana digunakan sebagai bahan bakar gas alam, propana dan butana digunakan dalam LPG (Liquefied Petroleum Gas), sedangkan oktana merupakan komponen utama bensin.
Contoh-Contoh Alkana
- Metana (CHβ): Gas utama penyusun gas alam, digunakan sebagai bahan bakar.
- Etana (CβHβ): Digunakan sebagai bahan baku dalam industri petrokimia.
- Propana (CβHβ): Komponen utama LPG, digunakan sebagai bahan bakar kompor gas.
- Butana (CβHββ): Juga merupakan komponen LPG dan digunakan sebagai bahan bakar korek api gas.
- Pentana (Cβ Hββ): Pelarut dalam laboratorium dan industri.
- Heksana (CβHββ): Pelarut dan bahan baku dalam industri.
Apa Itu Alkena?
Sekarang, mari kita bahas tentang alkena. Alkena adalah senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki minimal satu ikatan rangkap dua antara atom karbon. Nah, kata kunci di sini adalah "ikatan rangkap dua". Ikatan rangkap dua ini membuat alkena menjadi lebih reaktif dibandingkan alkana.
Rumus umum alkena adalah CβHββ. Perhatikan, jumlah atom hidrogen pada alkena lebih sedikit dibandingkan alkana dengan jumlah atom karbon yang sama. Misalnya, etena (CβHβ) memiliki 2 atom karbon dan 4 atom hidrogen.
Sifat-Sifat Alkena yang Perlu Kamu Pahami
- Nonpolar: Sama seperti alkana, alkena juga bersifat nonpolar karena perbedaan keelektronegatifan antara atom karbon dan hidrogen kecil.
- Titik Didih Lebih Rendah dari Alkana: Titik didih alkena umumnya lebih rendah dibandingkan alkana dengan jumlah atom karbon yang sama. Ini karena ikatan rangkap dua pada alkena menyebabkan bentuk molekulnya menjadi kurang kompak.
- Reaktif: Alkena jauh lebih reaktif dibandingkan alkana karena adanya ikatan rangkap dua. Ikatan rangkap dua ini mudah diputuskan, sehingga alkena mudah mengalami reaksi adisi (penambahan atom atau gugus atom ke ikatan rangkap).
- Kegunaan Alkena: Alkena merupakan bahan baku penting dalam industri polimer. Etena (etilena) digunakan untuk membuat polietilena (plastik), propena (propilena) digunakan untuk membuat polipropilena, dan seterusnya.
Contoh-Contoh Alkena
- Etena (CβHβ): Bahan baku pembuatan plastik polietilena.
- Propena (CβHβ): Bahan baku pembuatan plastik polipropilena.
- Butena (CβHβ): Digunakan dalam produksi karet sintetis.
- Pentena (Cβ Hββ): Digunakan dalam penelitian dan industri kimia.
Perbedaan Utama Alkana dan Alkena
Setelah membahas definisi dan sifat-sifatnya, sekarang kita rangkum perbedaan utama antara alkana dan alkena dalam bentuk tabel biar lebih mudah dipahami:
| Fitur | Alkana | Alkena |
|---|---|---|
| Jenis Ikatan | Ikatan tunggal (jenuh) | Minimal satu ikatan rangkap dua (tak jenuh) |
| Rumus Umum | CβHββββ | CβHββ |
| Reaktivitas | Kurang reaktif | Lebih reaktif |
| Contoh | Metana, etana, propana, butana | Etena, propena, butena, pentena |
| Kegunaan Utama | Bahan bakar, pelarut | Bahan baku polimer, industri kimia |
Reaksi-Reaksi Penting pada Alkena
Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, alkena jauh lebih reaktif dibandingkan alkana. Hal ini karena adanya ikatan rangkap dua yang mudah diputuskan. Beberapa reaksi penting yang sering terjadi pada alkena antara lain:
- Adisi Hidrogenasi: Penambahan hidrogen (Hβ) pada ikatan rangkap dua alkena dengan bantuan katalis (biasanya logam seperti nikel, paladium, atau platina) menghasilkan alkana.
- Adisi Halogenasi: Penambahan halogen (seperti klorin (Clβ) atau bromin (Brβ)) pada ikatan rangkap dua alkena menghasilkan senyawa dihaloalkana.
- Adisi Hidrohalogenasi: Penambahan asam halida (seperti asam klorida (HCl) atau asam bromida (HBr)) pada ikatan rangkap dua alkena menghasilkan haloalkana. Reaksi ini mengikuti aturan Markovnikov, yaitu atom hidrogen akan cenderung terikat pada atom karbon yang memiliki jumlah atom hidrogen lebih banyak.
- Adisi Hidrasi: Penambahan air (HβO) pada ikatan rangkap dua alkena dengan bantuan katalis asam (seperti asam sulfat (HβSOβ)) menghasilkan alkohol.
- Polimerisasi: Reaksi penggabungan molekul-molekul alkena (monomer) menjadi molekul besar (polimer). Contohnya, polimerisasi etena menghasilkan polietilena (plastik).
Contoh Soal dan Pembahasan
Biar makin mantap, yuk kita coba bahas beberapa contoh soal tentang alkana dan alkena:
Soal 1:
Senyawa berikut yang bukan merupakan alkana adalah...
a. CHβ b. CβHβ c. CβHβ d. CβHβ e. CβHββ
Pembahasan:
Untuk menjawab soal ini, kita perlu ingat rumus umum alkana, yaitu CβHββββ. Kita cek satu per satu pilihan jawabannya:
- a. CHβ (n=1): CβHβ(β)+β = CHβ (sesuai)
- b. CβHβ (n=2): CβHβ(β)+β = CβHβ (sesuai)
- c. CβHβ (n=3): CβHβ(β)+β = CβHβ (sesuai)
- d. CβHβ (n=2): CβHβ(β)+β = CβHβ (tidak sesuai, seharusnya CβHβ)
- e. CβHββ (n=4): CβHβ(β)+β = CβHββ (sesuai)
Jadi, jawaban yang tepat adalah d. CβHβ karena senyawa ini merupakan alkena (etena).
Soal 2:
Reaksi antara propena dengan gas hidrogen (Hβ) menghasilkan...
a. Propana b. Propena c. Propanol d. Asam propanoat e. Polipropilena
Pembahasan:
Reaksi antara propena (alkena) dengan gas hidrogen (Hβ) merupakan reaksi adisi hidrogenasi. Dalam reaksi ini, ikatan rangkap dua pada propena akan diputuskan dan atom hidrogen akan ditambahkan ke masing-masing atom karbon yang berikatan rangkap. Hasilnya adalah propana (alkana).
Jadi, jawaban yang tepat adalah a. Propana.
Kesimpulan
Nah, itu dia pembahasan lengkap tentang alkana dan alkena. Intinya, alkana adalah hidrokarbon jenuh dengan ikatan tunggal, sedangkan alkena adalah hidrokarbon tak jenuh dengan minimal satu ikatan rangkap dua. Alkena lebih reaktif dibandingkan alkana karena adanya ikatan rangkap dua yang mudah diputuskan. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu kamu memahami konsep alkana dan alkena dengan lebih baik, ya! Jangan lupa terus belajar dan berlatih soal biar makin jago kimia organik!